ku di dalam dimensi

antara ruang dan waktu

 yang bercelaru.

Aduh!

Sakitnya ditikam dari belakang!

di depan kawan, di belakang lawan.

sedetik saja ku berdiam
ku dicanang bermacam-macam
hebatnya drama kehidupan.


 Allah swt mencela orang ghibah (mengumpat) bagaikan memakan bangkai...

"jangan setengah kamu mengumpat yang lain. Sukakah salah seorang kamu 
memakan daging saudaranya yang telah mati (bangkai)
(Q.S Al Hujarat: 12)


salahkah aku berdiam
duduk menguruskan
rutin harian?

ke mana ku pergi, apa yang kuurus selama ini adakah kau faham?
pernahkah kau membantu?
aku dan kehidupanku adalah menguruskan perjalanan waktu
agar anak-anakku tidak ketinggalan dan
hanya Allah sahaja yang tahu.


menoleh ke episod kehidupan
ku di dalam dimensi antara ruang dan waktu
selangkah ku hadapan
begitu rupanya sikapmu
kawan!


Rasulullah saw bersabda: 
"Siapa mengumpat bermaksud menghinakan saudaranya, Allah meletakkannya di jambatan Neraka pada hari kiamat. Hingga bebas dari apa yang dikatakannya."




sabdanya lagi:
"Ghibah itu menuturkan keburukan saudaramu sama ada badan, nasab, perbuatan, ucapan, agama, dunia, bahkan baju selendang atau tunggangannya.



Rasulullah saw bersabda:
"Takutlah ghibah (mengumpat) ia lebih dari zina. Lelaki berzina lalu taubat, Allah menerima taubatnya. Sedangkan Allah tidak mengampuni orang yang ghibah sebelum orang yang diumpat memaafkannya."



Mereka berkata, 
"Orang mengumpat manusia ibarat melepaskan peluru ke kanan dan kiri. Seperti itu dia melemparkan akan kebaikannya."




Hingga setengah orang dahulu berkata, "Jika kau katakan pakaian; pakaian si fulan kebesaran atau kekecilan, itu termasuk ghibah. Apalagi kalau kau sebut sesuatu yang menyakitkannya,


Dirawikan bahawa perempuan pendek datang berjumpa Rasullullah saw untuk satu keperluan. Setelah dia keluar, Aisyah berkata, "Wah, pendeknya dia." Segera Rasulullah saw berkata, "Engkau telah mengumpatnya hai Aisyah!"
Telah bersabda Rasulullah saw:
"Jangan kalian berghibah. Dalamnya ada tiga keburukan:
Doanya tidak dikabul, Kebaikannya tidak diterima, dan akan ditimpakan kepadanya keburukan orang yang diumpat."



Beliau bersabda dalam mencela tukang fitnah:
" Manusia yang terburuk di hari Kiamat ialah bermuka dua. Iaitu tukang fitnah. Dia datang pada mereka dengan suatu muka dan datang pada yang lain dengan muka lain pula. Siapa bermuka dua di dunia, di akhirat berlidah dua dari api."


p/s: catatan...citra kehidupan:
teks Al Quran dan hadis dari BAB 20 GHIBAH (MENGUMPAT) DAN MEMFITNAH
muka surat 86 "MUKASYAFAH AL-QULUB"
karangan IMAM AL-GHAZALI.



sama-sama kita renungkan...dan selamat beramal...